IDHUL ADHA 1443H

Bismillah,,,
Idhul Adha 1443 H di Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Darul Muttaqin di isi dengan Kegiatan Sholat Idhul Adha berjama’ah di Masjid Baitul Muttaqin Balapulang Kulon kemudian dilanjutkan dengan Penyembelihan Hewan Qurban. Alhamdulillah Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Darul Muttaqin mendapat 2 Ekor Sapi dan 4 Ekor Kambing dari Para Donatur. Terimakasih Kepada Para Donatur yang sudah mempercayakan Pemotongan Hewan Qurban kepada Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Darul Muttaqin, semoga dimudahkan dan dilancarkan rezekinya, menjadi ladang pahala dan mendapat ridho dari allah Swt.

Para santri juga membantu proses penyembelihan hewan qurban dari mulai memotong daging/tulang, menimbang, packing sampai distribusi ke masyarakat. Ada 365 besek yang dibagikan ke masyarakat dimana 1 besek berisi 0.5 kg daging dan 0.5 kg tetelan, jeroan dan tulang.Alhamdulillah semua kegiatan tersebut berjalan lancar sesuai rencana.

Berikut dokumentasi kegiatannya :

Hasil Ujian Semester Genap

Alhamdulillah Ujian Semester Genap telah selesai dan berjalan lancar. Semua Santri sudah diuji oleh Dewan Penguji Yaitu Ustadz Riza (Pengasuh Pondok) dan Ustadz Azzam. Adapun Materi yang diujikan meliputi Hafalan, Tilawah dan Tajwid. Berikut adalah Hasil Ujian Semester Genap Santri Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Darul Muttaqin.

Nilai Ujian Semester Genap

Berikut Dokumentasi Ujian Semester Genap :

Ujian Semester Genap

Bismillah…

Sesuai dengan Kalender Pendidikan Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Darul Muttaqin mengadakan Ujian Semester Genap. Ujian Semester Genap ini di laksanakan tanggal 18-23 Juni 2022/18-23 Dzulqo’dah 1443H. Ada 17 Santri yang mengikuti Ujian Semester Genap ini.

Tata Cara Ujian Semester Genap :

  1. Ujian dilaksanakan secara berpasangan
  2. Setiap santri menyetorkan hafalannya kepada pasangannya begitu juga sebaliknya
  3. Setelah semua hafalan disetorkan, setiap santri akan di uji oleh dewan Penguji yaitu Ustadz

Berikut daftar Partner (Pasangan) santri dan Dewan Penguji untuk Ujian Semester Genap :

PARTNER UJIAN TAHFIDZ SEMESTER GENAP
PPTQ DARUL MUTTAQIN 2021-2022
18 – 23 Juni 2022 / 18 – 23 Dzulqo’dah 1443 H
NONAMA SANTRIJUMLAH JUZJUMLAH JUZNAMA SANTRI
1Arthadena A.I2020Muhammad Rizqi
2Anggi Saputra1715Romadhon Aitio
3Bambang Nugroho1415Amr
4Ahmad firdaus1010Ma’lum Muhammad
5Yahya Zakaria Harharah1010Wira Candra
6Nuhan Muhaemin1011,5Luthfi Nazaruddin
7Dzulkifli Hadi1010Fadel Muhammad
8Muhayyan106,2Saeful Islam
9Tiya Abdul Aziz6

 

DEWAN PENGUJI UJIAN TAHFIDZ SEMESTER GENAP
PPTQ DARUL MUTTAQIN 2021-2022
18 – 23 Juni 2022 / 18 – 23 Dzulqo’dah 1443 H
NONAMA SANTRIJUMLAH JUZDEWAN PENGUJI
1Dzulkifli Hadi10Ustadz Muhammad Riza Alvin, Lc
2Fadel Muhammad10
3Amr15
4Anggi Saputra17
5Wira Candra10
6Luthfi Nazaruddin11,5
7Romadhon Aitio15
8M.Saiful islami6,2
9
NONAMA SANTRIJUMLAH JUZDEWAN PENGUJI
1Arthadena Ai20Ustadz Azzam Ulya Almubarok
2M. Rizqi Ramdhani20
3Bambang Nugroho14
4Ma’lum Muhammad10
5Yahya Zakaria10
6Nuhan Muhaemin10
7Ahmad Firdaus10
8M. Muhayyan10
9Tiya Abdul Aziz6

Berikut Dokumentasi Ujian Semester Genap :

Daftar Santri Yang Ikut Pembekalan di Islamic Center Wadi Mubarak

Santri Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Darul Muttaqin saat ini ada 22 santri. dari 22 santri tersebut ada 10 santri yang akan menyelesaikan program pendidikan tahfidz. 9 diantaranya akan mengikuti Pembekalan di Islamic Center Wadi Mubarak sementara 1 santri akan melanjutkan ke Jenjang Pendidikan lainnya. 2 dari 9 santri tersebut akan berangkat pada hari Kamis, 16 Juni 2022 untuk kemudian mengikuti Ujian yang diadakan oleh Islamic Center Wadi Mubarak. 7 santri lainnya akan berangkat pada hari Selasa Tanggal 28 Juni 2022.

Berikut daftar Nama Santri yang akan mengikuti Pembekalan di Islamic Center Wadi Mubarak :

  1. Ahmad Hadziq
  2. Muhammad Hawariy
  3. Ramdani Fajri
  4. Rizal AlFarizi
  5. Amr
  6. Bambang Nugroho
  7. Ahmad Firdaus
  8. Arthadena Ato’ulloh Igaprhama
  9. Nuhhan Muhaemin

Hafidz Rizal AlFarizi

Alhamdulillah… Santri Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Darul Muttaqin atas nama Rizal AlFarizi telah mengkhatamkan hafalan 30 juz pada hari Senin, 06 Juni 2022/06 Dzulqo’dah 1443H. Ananda Rizal ini berasal dari Magetan, Jawa TImur. Santri yang lahir tanggal 11 November 2000 ini adalah putra dari pasangan Bapak Lamin dan Ibu Paikem. Sebelum mengikuti Program Tahfidz, Ananda Rizal bersekolah di Ponpes Al Hikmah Magetan, Jawa Timur.

Ananda Rizal belajar hafalan Qur’an di Ponpes Tahfidz Qur’an Darul Muttaqin sejak 15 Juli 2020, dan selesai 06 Juni 2022 (lebih kurang 1 Tahun 11 bulan). Ananda Rizal akan ikut program pengabdian Asatidz, dan insyaa Allah akan melanjutkan Pengabdian Asatidz di Cabang Wadi Mubarak.

Semoga Allah swt merahmatinya dengan segala berkah terbaikNya, dilancarkan segala urusannya, dan dimampukanNya menjadi pendakwah agama yang handal kelak… aamiin..

Berikut Dokumentasinya :

Hafidz Ramdani Fajri

Alhamdulillah… Santri Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Darul Muttaqin atas nama Ramdani Fajri telah mengkhatamkan hafalan 30 juz pada hari Senin, 06 Juni 2022/06 Dzulqo’dah 1443H. Ananda Fajri ini berasal dari Ciledug, Tangerang . Santri yang lahir tanggal 15 November 2001 ini adalah putra dari pasangan Bapak Ahmad Sopiyan dan Ibu Patoyah. Sebelum mengikuti Program Tahfidz, Ananda Fajri bersekolah di Ponpes Uswah Hasanah Ciledug, Tangerang.

Ananda Fajri belajar hafalan Qur’an di Ponpes Tahfidz Qur’an Darul Muttaqin sejak 15 Juli 2020, dan selesai 06 Juni 2022 (lebih kurang 1 Tahun 11 bulan). Ananda Fajri akan ikut program pengabdian Asatidz, dan insyaa Allah akan melanjutkan Pengabdian Asatidz di Cabang Wadi Mubarak.

Semoga Allah swt merahmatinya dengan segala berkah terbaikNya, dilancarkan segala urusannya, dan dimampukanNya menjadi pendakwah agama yang handal kelak… aamiin..

Berikut Dokumentasinya :

Hafidz Ahmad Hadziq

Alhamdulillah… Santri Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Darul Muttaqin atas nama Ahmad Hadziq telah mengkhatamkan hafalan 30 juz pada hari Kamis, 02 Juni 2022/ 2 Dzulqa’dah 1443H. Ananda Ahmad ini berasal dari Indramayu, Jawa Barat . Santri yang lahir tanggal 18 September 2000 ini adalah putra dari pasangan Bapak Ahmad Sahidin dan Ibu Robiah. Sebelum mengikuti Program Tahfidz, Ananda Ahmad bersekolah di Ponpes Ma’had Aly Hajar Abyadl Majalengka, Jawa Barat.

Ananda Ahmad belajar hafalan Qur’an di Ponpes Tahfidz Qur’an Darul Muttaqin sejak 12 Juli 2021, dan selesai 02 Juni 2022 (lebih kurang 11 bulan). Ananda Ahmad akan ikut program pengabdian Asatidz, dan insyaa Allah akan melanjutkan Pengabdian Asatidz di Cabang Wadi Mubarak.

Semoga Allah swt merahmatinya dengan segala berkah terbaikNya, dilancarkan segala urusannya, dan dimampukanNya menjadi pendakwah agama yang handal kelak… aamiin..

Berikut Dokumentasinya :

Hafidz Muhammad Hawariy

Alhamdulillah… Santri Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Darul Muttaqin atas nama Muhammad Hawariy telah mengkhatamkan hafalan 30 juz pada hari Sabtu, 28 Mei 2022/ 27 Syawal 1443H. Ananda Hawariy ini berasal dari Pekanbaru, Riau. Santri yang lahir tanggal 12 Maret 2002 ini adalah putra dari pasangan Bapak Khoirul Amali dan Ibu Nur Islami. Sebelum mengikuti Program Tahfidz, Ananda Hawariy bersekolah di Ponpes Umar bin Khatab Pekanbaru, Riau.

Ananda Hawariy belajar hafalan Qur’an di Ponpes Tahfidz Qur’an Darul Muttaqin sejak 8 Juli 2021, dan selesai 28 Mei 2022 (lebih kurang 9 bulan). Ananda Hawariy akan ikut program pengabdian Asatidz, dan insyaa Allah akan melanjutkan Pengabdian Asatidz di Cabang Wadi Mubarak.

Semoga Allah swt merahmatinya dengan segala berkah terbaikNya, dilancarkan segala urusannya, dan dimampukanNya menjadi pendakwah agama yang handal kelak… aamiin..

Berikut Dokumentasinya :

Tahsin Al Qur’an

Alhamdulillah kegiatan Tahsin Al Qur’an pada hari selasa, 24 Mei 2022 berjalan lancar. semua santri mengikuti dengan seksama. Kegiatan Tahsin Al Qur’an ini dilaksanakan setiap hari Selasa jam 09.00 wib – 09.30 wib. Tahsin Al Qur’an kali ini ada pada Surat Ali Imran ayat 35-37.

اِذْ قَالَتِ امْرَاَتُ عِمْرَانَ رَبِّ اِنِّيْ نَذَرْتُ لَكَ مَا فِيْ بَطْنِيْ مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ ۚ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

(Ingatlah), ketika istri Imran berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu, apa (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ اِنِّيْ وَضَعْتُهَآ اُنْثٰىۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْۗ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْاُنْثٰى ۚ وَاِنِّيْ سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَاِنِّيْٓ اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

Maka ketika melahirkannya, dia berkata, “Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal Allah lebih tahu apa yang dia lahirkan, dan laki-laki tidak sama dengan perempuan. ”Dan aku memberinya nama Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk.”

فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُوْلٍ حَسَنٍ وَّاَنْۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًاۖ وَّكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا ۗ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَۙ وَجَدَ عِنْدَهَا رِزْقًا ۚ قَالَ يٰمَرْيَمُ اَنّٰى لَكِ هٰذَا ۗ قَالَتْ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Maka Dia (Allah) menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, “Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh?” Dia (Maryam) menjawab, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.

Berikut Dokumentasi kegiatan tersebut :

KEUTAMAAN BULAN SYAWAL

Bulan Syawal merupakan salah satu bulan baik dalam Islam yang memiliki banyak keutamaan. Salah satu keutamaan di Bulan Syawal yakni puasa sunnah 6 hari yang pahalanya setara satu tahun. Syawal merupakan bulan ke-10 pada kalender Hijriah. Tanggal 1 Syawal menjadi hari paling dinanti umat Islam setelah sebulan penuh menjalankan puasa Ramadhan yakni Hari Raya Idul Fitri.

Kalender Hijriah dibuat pada era kekhalifahan Umar bin Khattab. Di masa ini, tahun hijriah diadopsi untuk penyusunan tanggal dalam kalender Hijriah. Penanggalan hijriah tersebut memang telah digunakan sebelum Islam datang. Namun, di masa itu, tahun hijriah belum tersusun sedemikian rupa, sebagaimana yang dikenal saat ini.

Arti Syawal

Syekh Alamud Din As-Sakhawi di dalam kitabnya Al-Masyhurfi Asmail Ayyam wasy Syuhur menyebutkan bahwa Syawal berasal dari kata syalatil ibilu aznabaha lit taraq yang artinya unta itu mengangkat ekornya untuk kawin. Jika kata Syawal dijamakkan menjadi syawawil dan syawalat. Kata “Syawal” berasal dari bahwa Arab, yaitu syala yang berarti irtafa’a, naik atau meninggi. Orang Arab biasa berkata, syala al-mizan (naik timbangan), idza irtafa’a (apabila ia telah meninggi).

Keutamaan Bulan Syawal

Dalam kitab Al-Bidayah wa an-Nihayah, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahi Aisyah untuk membantah keyakinan yang salah sebagian masyarakat yaitu tidak suka menikah di antara dua Id (bulan Syawal termasuk di antara Idul fitri dan Idul adha), mereka khawatir akan terjadi perceraian. Mereka beranggapan bahwa unta betina mengangkat ekornya (syaalat bidzanabiha) pada bulan Syawal. Ini adalah tanda unta betina tidak mau dan enggan untuk menikah, sebagai tanda juga menolak unta jantan yang mendekat. Maka para wanita juga menolak untuk dinikahi dan para wali pun enggan menikahkan putri mereka. Bulan Syawal dijadikan waktu disunahkannya menikah ditujukan untuk menghilangkan kepercayaan orang-orang Arab Jahiliyah yang menganggap bahwa pernikahan di bulan Syawal adalah sebuah kesialan dan akan berujung dengan perceraian. Sehingga para orangtua atau wali tidak ingin menikahi putri-putri mereka begitu juga para wanita tidak mau dinikahi pada bulan tersebut. Untuk menghilangkan kepercayaan menyimpang tersebut, pernikahan di bulan Syawal pun dijadikan sebagai ibadah, sebagai sunnah Nabi Shalallahu’alaihi Wassalam.

  1. Bulan Fitrah

Syawal adalah bulan kembalinya umat muslim kepada fitrahnya setelah selama sebulan penuh di Bulan Ramadhan digembleng menjalankan puasa dan ibadah lainnya.  Dengan catatan, ibadah puasa yang dijalaninya dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh keimanan. Hal ini sesuai hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosanya yang telah berlalu”. (Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 37 dan Muslim: 1266).

  1. Puasa 6 Hari di Bulan Syawal Pahalanya Setara Puasa Setahun

Keutamaan bulan Syawal berikutnya yakni puasa 6 hari pahalanya setara satu tahun. Puasa 6 hari pada bulan Syawal ini biasanya dilakukan mulai hari kedua dari bulan Syawal, karena di hari pertama adalah hari raya idul fitri yang diharamkan untuk melaksanakan ibadah puasa. Setelah menjalani puasa selama satu bulan penuh pada bulan Ramadhan, puasa 6 hari di bulan Syawal ini menjadi pelengkap atau penyempurna amalan pada bulan Ramadhan.

من صام رمضان ثم أتبعه بست من شوال كان كصيام الدهر” رواه مسلم

“Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadlan, kemudian dia mengikutkannya dengan berpuasa selama 6 (enam) hari pada bulan Syawal, maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun.” Dalam hadits lain disebutkan:

عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا)

Dari Tsauban, bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fithri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal.” (HR. Ibnu Majah no. 1715. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadis ini shahih).

  1. Bulan Baik untuk Menikah

Keistimewaan bulan Syawal selanjutnya adalah melaksanakan pernikahan. Syawwal berasal dari kata syalatil ibilu aznabaha lit taraq yang artinya unta itu mengangkat ekornya untuk kawin. Dijamakkan dalam bentuk syawawil, syawawil, dan syawalat. Menikah pada bulan Syawal ini tidak ditentukan pada tanggal berapa pun dan pada hari apa pun, karena sudah termasuk suatu kebaikan bagi yang melaksanakannya. Seperti yang dikisahkan dalam hadits muslim dari istri rasulullah Saw yaitu Aisyah ra. “Rasulullah SAW menikahiku saat bulan Syawal dan mengadakan malam pertama dengan aku di bulan Syawal. Manakah istri beliau yang lebih mendapatkan perhatian selain aku?” (HR. Muslim, An Nasa’i).

  1. Bulan Silaturahmi

Bulan Syawal juga disebut Bulan Silaturahmi. Di bulan ini, Muslim lazim melakukan anjangsana ke rumah saudara, kerabat maupun tetangga untuk bersalam-salaman dan bermaaf-maafan.

لْتَقِيَانِ فَيُعْرِضُ هَذَا وَيُعْرِضُ هَذَا، وَخَيْرُهُمَا الَّذِى يَبْدَأُ بِالسَّلاَمِ» رواه أبو داود

“ Tidak halal bagi seorang muslim tidak menegur sapa terhadap saudara muslim lainnya melebihi tiga malam. Keduanya berjumpa tapi saling berpaling. Dan yang paling baik di antara keduaanya yang memulai mengucapkan salam.”  (HR. Abu Daud).

  1. Bulan Keceriaan

Keutamaan lainnya dari bulan Syawal adalah, bulan penuh keceriaan. Di bulan Syawal,  seluruh umat Islam harus merasa bahagia. Maka, bagi masyarakat yang tergolong miskin mendapatkan zakat fitrah dari para Muzakki.

  1. Bulan Peningkatan Ibadah

Syawal adalah bulan peningkatan amal kebaikan, oleh karena itu, kita diharapkan bisa terus meningkatkan kualitas ibadah setelah satu bulan sebelumnya menjalani ibadah puasa Ramadhan dan juga di bulan-bulan selanjutnya.

Wallahu A’lam